URAIAN MATERI GEOGRAFI
SIKLUS AIR
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
• Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
• Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
• Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki
Senin, 03 November 2008
Foto Mengenai Siklus Air
(Rabu, 11 Juni 2008). Perairan Palawangan Barat, Sagara Anakan. Lautan merupakan sumber penguapan dalam proses siklus air. Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
(Jum’at, 31 Oktober 2008). Cipaku, Bandung, Awan merupakan kumpulan molekul air yang terjadi karena adanya proses evaporasi. Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap".
(Jum’at, 31 Oktober 2008). Curug Sigay, Geger Arum, Bandung. Sungai merupakan salah satu bentuk aliran permukaan. Dalam siklus hidrologi sungai mengalirkan kembali air yang diakibatkan hujan kembali ke lautan. Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut
(Minggu 2 November 2008). Cipaku, Bandung. Awan yang terbentuk akibat dari proses evaporasi dan mengalami proses kondensasi akan kembali turun menjadi presipitasi. Salah satu bentuk presipitasi adalah hujan. Hujan memainkan peranan penting dalam kitaran hydrologik di mana kelembaban dari laut menguap, bertukar menjadi awan, terkumpul menjadi awan, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.
Jawaban UTS
Nama : Muhammad Noor
NIM : 0705487
Kode Soal : 009
Kelas : B
1. Mengapa dengan media pembelajaran memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemamapuannya?
Jawab:
Media pembelajaran memungkinkan anak belajar mandiri karena dalam penyusunan suatu media pembelajaran terdapat langkah-langkah perencanaan media yang meliputi:
1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need). Dalam pembelajaran yang dimaksud kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.
2. Perumusan Tujuan.
Tujuan yang baik, yaitu yang jelas, terukur, operasional, tidak mudah untuk dirumuskan oleh guru, diperlukan latihan, penelaahan terhadap kurikulum dan pengalaman saat melakukan pembelajaran di kelas. Sebagai patokan sebaiknya perumusan tujuan memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Learner Oriented. Dalam merumuskan tujuan, harus selalu berpatokan pada perilaku siswa, dan bukan perilaku guru.
b. Operasional. Perumusan tujuan harus dibuat secara spesifik dan operasional sehingga mudah untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
c. ABCD. Untuk memudahkan merumuskan tujuan pembelajaran, Baker (1971). Membuat formula teknik perumusan tujuan pembelajaran dengan penjelasan sebagai berikut:
• Audience; artinya sasaran sebagai pembelajar yang perlu diberikan penjelasan secara spesifik agar jelas untuk siapa tujuan diberikan.
• Behavior; adalah perilaku spesifik yang diharapkan dilakuakn oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung.
• Conditioning; adalah keadaan yang harus dikerjakan pada saat dilakukan pembelajaran.
• Degree; adalah batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi.
3. Perumusan Materi
Titik tolak perumusan materi pembelajaran adalah dari rumusan tujuan. Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Materi perlu disusun dengan kriteria sebagai berikut:
• Sahih atau valid
• Tingkat kepentingan
• Kebermanfaatan
• Learnability
4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran, maka diperlukan alat pengukur hasil belajar berupa tes, penugasan atau daftar cek perilaku.
2. Mengapa penggunaan media dapat memperpendek waktu pelaksanaan pembelajaran?
Jawab:
Penggunaan media pembelajaran dapat mempersingkat waktu pelaksanaan pendidikan karena:
1. Sesuai dengan pengertiannya bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa untuk belajar (Miarso; 1989), maka dengan digunakannya media diharapkan siswa akan lebih menjadi kreatif.
2. Secara umum media memiliki fungsi:
• Media dapat memperjelas pesan.
• Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.
• Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
• Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetik.
• Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
3. Media pembelajaran dapat membuat konsep-konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit dan sederhana.
4. Media pembelajaran dapat menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya dan sukar didapat, contoh: proses letusan gunung berapi.
5. Media pembelajaran dapat memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan lambat dalam media film dapat diperlihatkan proses terjadinya satu ledakan dan lintasan sebuah peluru. Demikian juga dengan gerakan-gerakan yang terlalu lambat pun dapat ditayangkan.
6. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama dan mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang lebih tinggi.
3. Apakah peranan guru masih diperlukan jika media telah dihadirkan di kelas?
Jawab:
Peranan guru masih diperlukan, walaupun telah tersedia suatu media pembelajaran, karena dalam aktivitas belajar pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator dan media pembelajaran hanya berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran. Pembelajaran sendiri merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Yang terpenting dari kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab sesuatu dikatakan hasil belajar jika memenuhi beberapa ciri berikut: (1) belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen betul-betul disadari sepenuhnya. (2) hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, namun melalui suatu proses yang bertahap. (3) belajar merupakan suatu proses interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi.
4. Dalam memilih media ada alasan praktis familiarity. Jelaskan maksudnya!
Jawab:
Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa, ia menggunakan suatu media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia harus menggunakan media yang sama. Kebiasaan menggunakan media yang sama tersebut didasarkan alasan karena sudah akrab dan menguasai detil dari media tersebut, meski sebaiknya seorang guru dapat lebih variatif dalam memilih media pembelajaran karena dalam konsepnya tidak ada media yang benar-benar sempurna, dalam arti kata tidak ada media pembelajaran yang sesuai dengan semua tujuan pembelajaran, sesuai dengan semua situasi dan sesuai dengan karakteristik siswa. Media yang baik adalah bersifat kontekstual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa, contohnya media overhead projector dan overhead transparancy yang lebih tepat untuk mengajarkan konsep dan aspek kognitif, dapat digunakan dalam jumlah siswa maksimal 50 orang dengan ruangan yang tidak terlalu besar dan siswa cenderung lebih pasif tidak dapat melibatkan secara optimal potensi mental, emosional dan motor skill, karena kontrol pembelajaran ada pada guru. Tentu saja OHP kurang tepat untuk mengajarkan keterampilan yang bersifat demonstrasi, praktek langsung yang lebih membuat siswa aktif secara fisik dan mental, selain itu penggunaan media pembelajaran yang itu-itu saja dapat membuat siswa menjadi cepat bosan dan mengurangi semangat siswa untuk belajar, tidak hanya itu sangat penting bagi seorang guru untuk menguasai teknologi. Alasan familiarity tentu saja tidak selamanya tepat, jika tidak memperhatikan tujuannya. Meski demikian alasan ini cukup banyak terjadi dalam pembelajaran.
5. Jelaskan media yang cocok untuk pembelajaran tentang biosfer?
Jawab:
Media yang paling cocok untuk pembelajaran biosfer, yaitu dengan menggunakan :
o Media gambar diam
Media gambar diam adalah media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, jenis media gambar ini adalah foto, untuk pembelajaran biosfer dapat disesuaikan dengan menggunakan gambar mahkluk hidup.
Kelebihan media gambar diam:
• Media foto dapat menyajikan gambar yang cukup konkret
• Dapat menunjukan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya
• Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan media gambar diam:
• Memiliki ukuran yang terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar
• Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi
o Media slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang terdiri atas beberapa bingkai tergantung materi yang akan disampaikan.
Kelebihan media slide:
• Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
• Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
• Program slide dapat direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya tersusun secara terpisah.
• Mudah disimpan karena ukurannya kecil.
Kekurangan media slide:
• Memerlukan penggelapan ruang untuk memproyeksikannya.
• Pembuatannya memerlukan waktu lebih lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
• Memerlukan biaya yang cukup besar.
• Hanya dapat menyajikan gambar yang diam.
o Media audio visual diam
Media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis media ini diantaranya adalah media sound slide (slide suara), film strip bersuara dan halaman bersuara.
o Media film
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secar cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karena itu film merupakan media yang terbaik untuk menyajikan pembelajaran mengenai biosfer.
Kelebihan media film
• Memberikan pesan yang lebih merata kepada siswa
• Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses
• Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
• Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan
• Memberikan kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa
Kelemahan media film
• Biaya produksi relatif mahal
• Pembuatannya relatif sulit
• Pembuatan memerlukan waktu dan tenaga ekstra
Selain dengan menggunakan media pembelajaran, pembelajaran mengenai biosfer memerlukan observasi lapangan, karena dengan diadakannya observasi lapangan diharapkan siswa dapat menyaksikan secara langsung fenomena-fenomena biosfer.
6. Kriteria pemilihan media adalah harus sesuai dengan karakteristik siswa. Mengapa?
Jawab:
Karena sebuah perancangan media didasarkan atas kebutuhan. Salah satu indikator adanya kebutuhan adalah karena di dalamnya terdapat suatu kesenjangan. Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Adanya suatu kebutuhan seharusnya menjadi suatu dasar dan pijakan dalam membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik.
Kesesuaian media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama, sebab hampir tidak ada satu media yang dapat memenuhi semua tingkatan usia, dalam hal ini Barbara B. Seels (1994:94) mengatakan bahwa diperlukan informasi tentang gaya belajar siswa atau learning style. Beberapa learning style yang dapat diidentifikasi dari siswa adalah (1) tacticle / kinesthetic. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila disibukan denga suatu aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca tetapi ikut terlibat langsung melakukan sendiri. (2) visual / perceptual. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal dengan penglihatan. Demostrasi dari papan tulis, diagram, grafik dan tabel adalah semua alat yang berharaga untuk mereka. Pelajar tipe visual selalu ingin melihat gambar, diagram, flow chart, time line, film dan demonstrasi. (3) Auditory. Pelajar menyukai informasi dengan format bahasa lisan. Hasil belajar diperoleh melalui mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian pada diskusi kelompok. (4) aktif versus reflektif aktif: Pelajar cenderung mempertahankan dan memahami informasi yang terbaik apa dengan melakukan sesuatu secara aktif dengan mendiskusikan atau menerapkan dan menjelaskannnya pada orang lain. (5) reflektif: pelajar suka memikirkan sesuatu tenang “Marilah kita pikirkan terlebih dulu”adalah tanggapan pelajar yang reflektif. (6) seqwential versus global seqwential:pelajar menyukai untuk berproses step by step, terhadap suatu cara dan hasil akhir yang sempurna. (7) Global:pelajar menyukai suatu ikhtisar atau “gambaran global” dari apa yang mereka akan lakukan sebelum menuju pembelajaran dengan pembelajaran dengan proses yang kompleks.
Kebutuhan akan media pembelajaran dapat didasarkan atas tuntutan kurikulum. Siswa kelas enam SD pada akhir tahun diharapkan memiliki sejumlah kemampuan, keterampilan dan sikap yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Pada awal tahun ajaran tentulah guru menghadapi kesenjangan untuk mencapai target kurikulum sehingga pada akhir tahun kemampuan itusudah dapat dimiliki siswa.
7. Apakah setiap pokok bahasan dalam geografi perlu media pembelajaran?
Jawab:
Ya, karena dalam proses pembelajaran tidak hanya melibatkan siswa dan guru saja akan tetapi membutuhkan media yang berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat aktivitas pembelajaran. Proses pembelajaran sendiri merupakan suatu proses komunikasi, artiny di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber) pesan. Dalam proses komunikasi tadi media berperan untuk mempermudah pemahaman si penerima pesan terhadap pesan yang dikirimkan kepadanya.
Khusus untuk pokok bahasan geografi, peran media pembelajaran sangat penting karena banyak objek geografi yang tidak dapat seluruhnya dijangkau, jadi keberadaan media sangat penting dalam pembelajaran geografi.
Selain pembelajaran melalui media, dalam pembelajaran geogarfi sangat diperlukan observasi lapangan untuk memberikan wawasan kepada siswa yang sebelumnya hanya dapat mengetahui objek geografi melalui suatu media dan aktivitas pembelajaran di kelas dapat langsung melihat dan mempelajari objek tersebut.
8. Bagaimana agar di setiap sekolah para guru memperhatikan pentingnya media?
Jawab:
Agar guru di setiap sekolah memperhatiakan pentingnya penggunaan media pembelajaran, maka hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Guru diberikan sosialisasi mengenai kelebihan penggunaan media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu bagi guru, maka akan
lebih mudah bagi guru untuk memberikan informasi atau pesan pembelajaran.
2. Guru diberikan sosialisasi, bahwa media pembelajaran bukan hanya suatu alat bantu bagi guru, tetapi media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapakan.
3. Para guru diberikan bimbinga atau pelatihan mengenai cara penggunaan dan pembuatan yang paling efektif untuk menunjang proses pembelajaran.
4. Memberikan mata kuliah media pembelajran kepada para calon guru.
NIM : 0705487
Kode Soal : 009
Kelas : B
1. Mengapa dengan media pembelajaran memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemamapuannya?
Jawab:
Media pembelajaran memungkinkan anak belajar mandiri karena dalam penyusunan suatu media pembelajaran terdapat langkah-langkah perencanaan media yang meliputi:
1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need). Dalam pembelajaran yang dimaksud kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang.
2. Perumusan Tujuan.
Tujuan yang baik, yaitu yang jelas, terukur, operasional, tidak mudah untuk dirumuskan oleh guru, diperlukan latihan, penelaahan terhadap kurikulum dan pengalaman saat melakukan pembelajaran di kelas. Sebagai patokan sebaiknya perumusan tujuan memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Learner Oriented. Dalam merumuskan tujuan, harus selalu berpatokan pada perilaku siswa, dan bukan perilaku guru.
b. Operasional. Perumusan tujuan harus dibuat secara spesifik dan operasional sehingga mudah untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
c. ABCD. Untuk memudahkan merumuskan tujuan pembelajaran, Baker (1971). Membuat formula teknik perumusan tujuan pembelajaran dengan penjelasan sebagai berikut:
• Audience; artinya sasaran sebagai pembelajar yang perlu diberikan penjelasan secara spesifik agar jelas untuk siapa tujuan diberikan.
• Behavior; adalah perilaku spesifik yang diharapkan dilakuakn oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung.
• Conditioning; adalah keadaan yang harus dikerjakan pada saat dilakukan pembelajaran.
• Degree; adalah batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi.
3. Perumusan Materi
Titik tolak perumusan materi pembelajaran adalah dari rumusan tujuan. Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Materi perlu disusun dengan kriteria sebagai berikut:
• Sahih atau valid
• Tingkat kepentingan
• Kebermanfaatan
• Learnability
4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran, maka diperlukan alat pengukur hasil belajar berupa tes, penugasan atau daftar cek perilaku.
2. Mengapa penggunaan media dapat memperpendek waktu pelaksanaan pembelajaran?
Jawab:
Penggunaan media pembelajaran dapat mempersingkat waktu pelaksanaan pendidikan karena:
1. Sesuai dengan pengertiannya bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa untuk belajar (Miarso; 1989), maka dengan digunakannya media diharapkan siswa akan lebih menjadi kreatif.
2. Secara umum media memiliki fungsi:
• Media dapat memperjelas pesan.
• Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera.
• Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
• Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetik.
• Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
3. Media pembelajaran dapat membuat konsep-konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit dan sederhana.
4. Media pembelajaran dapat menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya dan sukar didapat, contoh: proses letusan gunung berapi.
5. Media pembelajaran dapat memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerakan lambat dalam media film dapat diperlihatkan proses terjadinya satu ledakan dan lintasan sebuah peluru. Demikian juga dengan gerakan-gerakan yang terlalu lambat pun dapat ditayangkan.
6. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama dan mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang lebih tinggi.
3. Apakah peranan guru masih diperlukan jika media telah dihadirkan di kelas?
Jawab:
Peranan guru masih diperlukan, walaupun telah tersedia suatu media pembelajaran, karena dalam aktivitas belajar pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator dan media pembelajaran hanya berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran. Pembelajaran sendiri merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Yang terpenting dari kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab sesuatu dikatakan hasil belajar jika memenuhi beberapa ciri berikut: (1) belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen betul-betul disadari sepenuhnya. (2) hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh tidak secara spontanitas, namun melalui suatu proses yang bertahap. (3) belajar merupakan suatu proses interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi.
4. Dalam memilih media ada alasan praktis familiarity. Jelaskan maksudnya!
Jawab:
Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa, ia menggunakan suatu media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media media tersebut, merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mempelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga secara terus menerus ia harus menggunakan media yang sama. Kebiasaan menggunakan media yang sama tersebut didasarkan alasan karena sudah akrab dan menguasai detil dari media tersebut, meski sebaiknya seorang guru dapat lebih variatif dalam memilih media pembelajaran karena dalam konsepnya tidak ada media yang benar-benar sempurna, dalam arti kata tidak ada media pembelajaran yang sesuai dengan semua tujuan pembelajaran, sesuai dengan semua situasi dan sesuai dengan karakteristik siswa. Media yang baik adalah bersifat kontekstual sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa, contohnya media overhead projector dan overhead transparancy yang lebih tepat untuk mengajarkan konsep dan aspek kognitif, dapat digunakan dalam jumlah siswa maksimal 50 orang dengan ruangan yang tidak terlalu besar dan siswa cenderung lebih pasif tidak dapat melibatkan secara optimal potensi mental, emosional dan motor skill, karena kontrol pembelajaran ada pada guru. Tentu saja OHP kurang tepat untuk mengajarkan keterampilan yang bersifat demonstrasi, praktek langsung yang lebih membuat siswa aktif secara fisik dan mental, selain itu penggunaan media pembelajaran yang itu-itu saja dapat membuat siswa menjadi cepat bosan dan mengurangi semangat siswa untuk belajar, tidak hanya itu sangat penting bagi seorang guru untuk menguasai teknologi. Alasan familiarity tentu saja tidak selamanya tepat, jika tidak memperhatikan tujuannya. Meski demikian alasan ini cukup banyak terjadi dalam pembelajaran.
5. Jelaskan media yang cocok untuk pembelajaran tentang biosfer?
Jawab:
Media yang paling cocok untuk pembelajaran biosfer, yaitu dengan menggunakan :
o Media gambar diam
Media gambar diam adalah media visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, jenis media gambar ini adalah foto, untuk pembelajaran biosfer dapat disesuaikan dengan menggunakan gambar mahkluk hidup.
Kelebihan media gambar diam:
• Media foto dapat menyajikan gambar yang cukup konkret
• Dapat menunjukan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya
• Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan media gambar diam:
• Memiliki ukuran yang terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar
• Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi
o Media slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa bingkai yang terdiri atas beberapa bingkai tergantung materi yang akan disampaikan.
Kelebihan media slide:
• Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
• Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
• Program slide dapat direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya tersusun secara terpisah.
• Mudah disimpan karena ukurannya kecil.
Kekurangan media slide:
• Memerlukan penggelapan ruang untuk memproyeksikannya.
• Pembuatannya memerlukan waktu lebih lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
• Memerlukan biaya yang cukup besar.
• Hanya dapat menyajikan gambar yang diam.
o Media audio visual diam
Media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.
Jenis media ini diantaranya adalah media sound slide (slide suara), film strip bersuara dan halaman bersuara.
o Media film
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secar cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karena itu film merupakan media yang terbaik untuk menyajikan pembelajaran mengenai biosfer.
Kelebihan media film
• Memberikan pesan yang lebih merata kepada siswa
• Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses
• Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
• Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan
• Memberikan kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa
Kelemahan media film
• Biaya produksi relatif mahal
• Pembuatannya relatif sulit
• Pembuatan memerlukan waktu dan tenaga ekstra
Selain dengan menggunakan media pembelajaran, pembelajaran mengenai biosfer memerlukan observasi lapangan, karena dengan diadakannya observasi lapangan diharapkan siswa dapat menyaksikan secara langsung fenomena-fenomena biosfer.
6. Kriteria pemilihan media adalah harus sesuai dengan karakteristik siswa. Mengapa?
Jawab:
Karena sebuah perancangan media didasarkan atas kebutuhan. Salah satu indikator adanya kebutuhan adalah karena di dalamnya terdapat suatu kesenjangan. Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Adanya suatu kebutuhan seharusnya menjadi suatu dasar dan pijakan dalam membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik.
Kesesuaian media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan utama, sebab hampir tidak ada satu media yang dapat memenuhi semua tingkatan usia, dalam hal ini Barbara B. Seels (1994:94) mengatakan bahwa diperlukan informasi tentang gaya belajar siswa atau learning style. Beberapa learning style yang dapat diidentifikasi dari siswa adalah (1) tacticle / kinesthetic. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila disibukan denga suatu aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca tetapi ikut terlibat langsung melakukan sendiri. (2) visual / perceptual. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal dengan penglihatan. Demostrasi dari papan tulis, diagram, grafik dan tabel adalah semua alat yang berharaga untuk mereka. Pelajar tipe visual selalu ingin melihat gambar, diagram, flow chart, time line, film dan demonstrasi. (3) Auditory. Pelajar menyukai informasi dengan format bahasa lisan. Hasil belajar diperoleh melalui mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian pada diskusi kelompok. (4) aktif versus reflektif aktif: Pelajar cenderung mempertahankan dan memahami informasi yang terbaik apa dengan melakukan sesuatu secara aktif dengan mendiskusikan atau menerapkan dan menjelaskannnya pada orang lain. (5) reflektif: pelajar suka memikirkan sesuatu tenang “Marilah kita pikirkan terlebih dulu”adalah tanggapan pelajar yang reflektif. (6) seqwential versus global seqwential:pelajar menyukai untuk berproses step by step, terhadap suatu cara dan hasil akhir yang sempurna. (7) Global:pelajar menyukai suatu ikhtisar atau “gambaran global” dari apa yang mereka akan lakukan sebelum menuju pembelajaran dengan pembelajaran dengan proses yang kompleks.
Kebutuhan akan media pembelajaran dapat didasarkan atas tuntutan kurikulum. Siswa kelas enam SD pada akhir tahun diharapkan memiliki sejumlah kemampuan, keterampilan dan sikap yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Pada awal tahun ajaran tentulah guru menghadapi kesenjangan untuk mencapai target kurikulum sehingga pada akhir tahun kemampuan itusudah dapat dimiliki siswa.
7. Apakah setiap pokok bahasan dalam geografi perlu media pembelajaran?
Jawab:
Ya, karena dalam proses pembelajaran tidak hanya melibatkan siswa dan guru saja akan tetapi membutuhkan media yang berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat aktivitas pembelajaran. Proses pembelajaran sendiri merupakan suatu proses komunikasi, artiny di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber) pesan. Dalam proses komunikasi tadi media berperan untuk mempermudah pemahaman si penerima pesan terhadap pesan yang dikirimkan kepadanya.
Khusus untuk pokok bahasan geografi, peran media pembelajaran sangat penting karena banyak objek geografi yang tidak dapat seluruhnya dijangkau, jadi keberadaan media sangat penting dalam pembelajaran geografi.
Selain pembelajaran melalui media, dalam pembelajaran geogarfi sangat diperlukan observasi lapangan untuk memberikan wawasan kepada siswa yang sebelumnya hanya dapat mengetahui objek geografi melalui suatu media dan aktivitas pembelajaran di kelas dapat langsung melihat dan mempelajari objek tersebut.
8. Bagaimana agar di setiap sekolah para guru memperhatikan pentingnya media?
Jawab:
Agar guru di setiap sekolah memperhatiakan pentingnya penggunaan media pembelajaran, maka hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Guru diberikan sosialisasi mengenai kelebihan penggunaan media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu bagi guru, maka akan
lebih mudah bagi guru untuk memberikan informasi atau pesan pembelajaran.
2. Guru diberikan sosialisasi, bahwa media pembelajaran bukan hanya suatu alat bantu bagi guru, tetapi media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapakan.
3. Para guru diberikan bimbinga atau pelatihan mengenai cara penggunaan dan pembuatan yang paling efektif untuk menunjang proses pembelajaran.
4. Memberikan mata kuliah media pembelajran kepada para calon guru.
Langganan:
Postingan (Atom)